Jumat, 26 September 2008

Sumbawa berpeluang "Tambang Uang" Dari Setiap Pohon


Kabupaten Sumbawa dengan luasan hutan yang amasih terpelihara masih berpeluang untuk mendapatkan keuntungan finasial tanpa harus mengeruk isi perutnya. Melalui Mekanisme Reduction Emition Deforestation and Degredation (REDD), Sumbawa memilki sumber pendapatan yang tidak akan habis, dari setiap pohon yang tumbuh akan menghasilkan uang kompensasi.


Julmansyah, S.Hut-Kepala Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan mengatakan, mekanisme REDD memungkinkan Sumbawa dan daerah-daerah lainnya di Indonesia untuk mendapatkan kompensasi tersebut, karena berupaya memelihara ketersediaan udara bersih untuk Dunia.

Hutan kita merupakan hutan yang terluas di NTB saat ini, ini merupaklan modal kita untuk terlibat dalam kerjasama REDD tersebut, namun ini tergantung dari pengambil Keputusan di masing-masing SKPD,"ungkapnya.

Bagaimana ini bisa terjadi? Mekanisme REDD merupakan gerakan masyarakat dunia terutama Negara-negara maju yang peduli terhadap penipisan lapisan ozon. Menurut Julmansyah, laju laju penipisan lapisan ozon disebabkan adanya pelepasan emisi karbon di udara dan efek gas rumah kaca dari penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan energi fosil, disamping terjadinya pembalakan liar dan pembakaran lahan serta aktifitas lain yang melepaskan emisi karbon ke udara.

Dikatakannya pertemuan global Warming yang digelar di Bali merupakan langkah masyarakat dunia yang sadar akan adanya ancaman penipisan lapisan ozon ini.Dimana salah satuinya membahas tentang Reduction Emition Deforestation and Degradation (REDD) Indonesia, lanjut dia sangat berkepentingan terhadap adanya perjanjian dan kerjasama seperti ini.

Sebelumnya telah ada mekanisme Clean Developmenty Mechanism (CDM), namun oleh kalangan Negara maju yang melepas banyak emisi, itu dianggap berat. Melalui REDD ini, menjadi salah satu cara Indonesia bersama beberapa Negara-negara yang memilki hutan tropis dapat terlibat aktif, katanya.

Dengan adanya kerjasama tersebut, daerah-daerah di Indonesia termasuk Sumbawa berpeluang untuk mendapatkan manfaat dari kompensasi terhadap pemeliharaan oksigen dari setiap pohon di hutan yang masih tersisa.

Sementara ini di Indonesia, Melalui Kementrian Lingkungan Hidup masih mengkaji Juklak dan Teknis pelaksanaannya serta draf-draf tahapannya, ada Komisi yang akan membahas tentang Draf Juklak maupun petunjuk lainnya tentang mekanisme REDD,"paparnya


Sumber : HU.Sumbawa Ekspres

2 komentar:

Anonim mengatakan...

Assalamu'alaikum. BismiLLah..hutan itu paru2nya dunia... hutan indonesia semakin lama semakin habis, kalau itu memang baik untuk pemeliharaan hutan kita kenapa tidak?tapi memang harus dikaji lagi..di bandung aja sekarang2 cuaca mulai panas karena daerah2 hutan lindungnya pada dibangun gedung2 gede pohon2 berganti menjdi tembok2... yuk mulai dari sekarang 'save our nature...'

ilmi mengatakan...

alhamdulillah dpt info lebih tentang indonesia dri blog kmu. emm..mo tanya dnk, cra upload video dri youtube ke blog gmna seh? and cra add blog ke google jg gmn? kmu tau ga? he...maf bru bljar. bagi2 ilmu ya klo tau
thaks a lot before