Jumat, 26 September 2008

Sumbawa berpeluang "Tambang Uang" Dari Setiap Pohon


Kabupaten Sumbawa dengan luasan hutan yang amasih terpelihara masih berpeluang untuk mendapatkan keuntungan finasial tanpa harus mengeruk isi perutnya. Melalui Mekanisme Reduction Emition Deforestation and Degredation (REDD), Sumbawa memilki sumber pendapatan yang tidak akan habis, dari setiap pohon yang tumbuh akan menghasilkan uang kompensasi.


Julmansyah, S.Hut-Kepala Seksi Reboisasi dan Rehabilitasi Hutan mengatakan, mekanisme REDD memungkinkan Sumbawa dan daerah-daerah lainnya di Indonesia untuk mendapatkan kompensasi tersebut, karena berupaya memelihara ketersediaan udara bersih untuk Dunia.

Hutan kita merupakan hutan yang terluas di NTB saat ini, ini merupaklan modal kita untuk terlibat dalam kerjasama REDD tersebut, namun ini tergantung dari pengambil Keputusan di masing-masing SKPD,"ungkapnya.

Bagaimana ini bisa terjadi? Mekanisme REDD merupakan gerakan masyarakat dunia terutama Negara-negara maju yang peduli terhadap penipisan lapisan ozon. Menurut Julmansyah, laju laju penipisan lapisan ozon disebabkan adanya pelepasan emisi karbon di udara dan efek gas rumah kaca dari penggunaan kendaraan bermotor yang menggunakan energi fosil, disamping terjadinya pembalakan liar dan pembakaran lahan serta aktifitas lain yang melepaskan emisi karbon ke udara.

Dikatakannya pertemuan global Warming yang digelar di Bali merupakan langkah masyarakat dunia yang sadar akan adanya ancaman penipisan lapisan ozon ini.Dimana salah satuinya membahas tentang Reduction Emition Deforestation and Degradation (REDD) Indonesia, lanjut dia sangat berkepentingan terhadap adanya perjanjian dan kerjasama seperti ini.

Sebelumnya telah ada mekanisme Clean Developmenty Mechanism (CDM), namun oleh kalangan Negara maju yang melepas banyak emisi, itu dianggap berat. Melalui REDD ini, menjadi salah satu cara Indonesia bersama beberapa Negara-negara yang memilki hutan tropis dapat terlibat aktif, katanya.

Dengan adanya kerjasama tersebut, daerah-daerah di Indonesia termasuk Sumbawa berpeluang untuk mendapatkan manfaat dari kompensasi terhadap pemeliharaan oksigen dari setiap pohon di hutan yang masih tersisa.

Sementara ini di Indonesia, Melalui Kementrian Lingkungan Hidup masih mengkaji Juklak dan Teknis pelaksanaannya serta draf-draf tahapannya, ada Komisi yang akan membahas tentang Draf Juklak maupun petunjuk lainnya tentang mekanisme REDD,"paparnya


Sumber : HU.Sumbawa Ekspres

Riwayat singkat Guevara dan Revolusi Kuba (1928-1953)


Dibawah ini kami runutkan, bagaimana seorang "Che" Guevara menadikan Cuba sebagai objek Revolusi gerakan sosialis rakyat...

14 Juni 1928

Ernesto Guevara lahir di kota Rosario, Argentina, dari pasangan Ernesto Guevara Lynch dan Celia de la Serna; dia menjadi anak pertama dari lima bersaudara.

1945

Keluarga Guevara pindah ke Buenos Aires.

1945-1951

Ernesto Guevara belajar di sekolah kedokteran di Buenos Aires.

Januari-Juli 1952. Mengunjungi Peru, Kolombia dan Venezuela; di Peru bekerja di koloni penderita kusta.

10 Maret 1952

Fulgencio Batista melakukan kudeta di Kuba.

Maret 1953

Guevara menerima gelar dokter medis.

26 Juli 1953

Fidel Castro memimpin penyerangan ke Garnisun Moncada di Santiago de Cuba, melancarkan perjuangan bersenjata revolusioner menentang Batista; serangan mengalami kegagalan dan tentara Batista membantai lebih dari lima puluh pejuang yang tertangkap; Castro dan lainnya yang hidup kemudian ditangkap dan dipenjarakan.

1953

Setelah menerima gelar sarjana kedokteran, Guevara melakukan perjalanan ke seluruh Amerika Latin; mengunjungi Bolivia, disana ia mempelajarai impak revolusi 1952.

24 Des 1953

Sampai di Guatemala, yang berada dibawah pemerintahan Jacobs Arbens.

1954

Januari–Juni

Tidak berhasil memperoleh pekerjaan menetap di bidang medis. Di Guatemala Guevara bekerja serabutan; mempelajari Marxisme dan berpartisipasi dalam memajukan revolusi Guatemala; bertemu dengan kaum revolusioner pengasingan Kuba, terutama Nico Lopez, seorang veteran penyerangan Moncada.

17 Juni

Tentara bayaran yang dilatih CIA dan dipimpin oleh Kolonel Carlos Castillo Armas menyerbu Guatemala; Guevara secara sukarela ikut berjuang mempertahankan Guatemala; Arbenz menolak mempersenjatai rakyat Guatemala.

27 Juni

Arbenz meletakkan jabatan.

Agustus

Tentara bayaran memasuki Guatemala City dan mulai membantai pendukung rejim Arbenz; Guevara mencari perlindungan ke kedutaan Argentina.

21 September

Sampai di Mexico City; selanjutnya memperoleh pekerjaan sebagai dokter di Central Hospital.

1955

16 Juni

Fidel Castro dan pejuang Moncada lainnya yang masih hidup dibebaskan dari penjara di Kuba karena tekanan kampanye pertahanan publik yang gencar.

Juni

Guevara menemui Nico Lopez, yang juga berada di Mexico City; beberapa hari kemudian Lopez mengatur pertemuan Guevara dengan Raul Castro (adik Fidel Castro).

7 Juli

Fidel Castro sampai di Meksiko dengan tujuan mengorganisir ekspedisi bersenjata ke Kuba.

Jul-Agustus

Guevara bertemu Fidel Castro; mendaftarkan diri sebagai anggota tetap ketiga dari ekspedisi gerilya; selanjutnya terlibat dalam latihan perang gerilya; pejuang Kuba memberinya nama julukan “Che”, sebutan salam khas Argentina.

1956


24 Juni

Guevara ditangkap bersama 28 anggota ekspedisi lainnya oleh polisi Meksiko, termasuk Fidel Castro; Guevara dijatuhi hukuman lima puluh tujuh hari kurungan.

25 November

Delapan puluh dua pejuang, termasuk Che Guevara, berlayar ke Kuba dengan menggunakan kapal layar Granma, berangkat dari pelabuhan Tuxpan di Mexico.

30 November

Frank Pais memimpin pemberontakan di Santiago de Cuba, waktunya bersamaan dengan jadwal pendaratan Granma.

2 Desember

Granma mencapai Kuba di pantai Las Coloradas, Propinsi Oriente.

5 Desember

Pejuang-pejuang pemberontak disergap oleh tentara Batista di Alegria de Pio dan dicerai beraikan; sebagian besar gerilyawan ditangkap dan dibunuh; Guevara terluka.

20 Desember

Kelompok Guevara bergabung dengan Fidel Castro; terdapat kurang dari lusinan pejuang dalam tentara pemberontak (Rebel Army).

1957

17 Januari

Pemberontak menyerbu pos terdepan dalam serangan la Plata.

22 Januari

Tentara pemberontak menyergap tentara pemerintah di Arroyo del Infierno.

13 Maret

Pejuang-pejuang dari Revolutionary Directorate menyerbu Istana kepresidenan di Havana; serangan gagal dan sejumlah revolusioner terbunuh, termasuk Jose Antonio Echeveirra.

27-28 Mei

Serangan terhadap El Uvero berlangsung di Sierra, kemenangan utama bagi tentara pemberontak.

Juli

Tentara pemberontak membentuk pasukan kedua; Guevara dipilih untuk memimpinnya dan diusulkan menjadi komandan.

1958

9 April Gerakan 26 Juli

Menyerukan pemogokan umum di seluruh Kuba; pemogokan gagal.

24 Mei

Batista melancarkan ofensi militer habis-habisan terhadap tentara pemberontak di Sierra Maestra.

Juli

Serangan terhadap El Jigue; kemenangan menentukan bagi tentara pemberontak yang menandai ofensi balik oleh tentara pemberontak.

31 Agustus

Guevara memimpin invasi pasukan dari Sierra Maestra menuju propinsi Las Villas di Kuba Tengah; beberapa hari sebelumnya Camilo Cienfuegos diperintahkan memimpin pasukan lainnya, menuju propinsi Pinar del Rio di ujung barat Kuba.

16 Oktober

Pasukan Guevara sampai di Pegunungan Escambray; memetapkan kontak dengan kekuatan-kekuatan gerilya lainnya yang ada di sana.

Desember

Pasukan pemberontak Guevara dan Cienfuegos menguasai sejumlah propinsi Las Villas dan secara efektif telah memotong setengah pulau.

28 Desember

Pasukan Guevara mulai menyerbu Santa Clara, ibukota Las Villas.

1959

1 Januari

Batista meninggalkan Kuba pada pukul 02.00 dini hari; Junta Militer mengambil alih kekuasaan; Fidel Castro menentang Junta militer baru dan menyerukan meneruskan perjuangan; Santa Clara jatuh ke tangan pemberontak;Guevara dan Cienfuegos diperintahkan segera menuju Havana.

2 Januari

Kaum buruh Kuba menanggapi seruan Fidel Castro untuk mengadakan pemogokan umum revolusioner dan negeri menjadi lumpuh; pasukan Guevara memasuki Havana dan menduduki benteng La Cabana, bekas kubu pertahanan Batista.

5 Januari

Manuel Urrutia, calon terpilih gerakan 26 Juli, menjabat presiden.

8 Januari

Fidel Castro sampai di Havana; ratusan ribu orang mengelu-elukan memberi selamat kepadanya.

9 Februari

Guevara dinyatakan sebagai warga negara Kuba, sebagai tanda penghargaan atas sumbangsihnya bagi pembebasan Kuba.

16 Februari

Fidel Castro menjadi perdana menteri.

27 Februari

Pemerintahan revolusioner menerima rencana undang-undang penurunan tarif listrik.

6 Maret

Pemerintahan revolusioner menerima Undang-undang penurunan ongkos sewa kira-kira 30-50 %.

Maret

Pemerintahan revolusioner menghapuskan diskriminasi rasial.

17 Mei

Proklamasi Undang-undang reformasi agraria, menetapkan batas penguasaan tanah seluas maksimum 1,00are dan melakukan distribusi tanah bagi petani.

12 Juni–8 September

Guevara melakukan perjalanan ke Eropa, Afrika dan Asia; menanda tangani sejumlah persetujuan perdagangan, teknologi dan kebudayaan.

30 Juli

Mengadakan konferensi pers di Jakarta, Indonesia; Guevara menyatakan dukungannya terhadap gerakan rakyat dunia ke tigayang berupaya melepaskan diri dari penghisapan imperialisme, termasuk Indonesia.

16-17 Juli

Castro mengundurkan diri sebagai perdana menteri karena krisis pemerintahan yang timbul dari penentangan Urrutia terhadap tindakan-tindakan revolusioner; akibatnya kekuatan massa rakyat meledak dan mendesak Urrutia untuk segera mengundurkan diri dari jabatan presiden dan digantikan oleh Osvaldo Dorticos.

26 Juli-7 Oktober

Castro kembali menduduki pos perdana menteri.

7 Oktober

Guevara ditunjuk sebagai kepala departemen industri dari Institut Reformasi Agraria Nasional (INRA).

21 Oktober

Mengikuti upaya melancarkan pemberontakan kontra-Revolusi, Huber Matos, komandan tentara pemberontak di propinsi Camaguey, ditangkap oleh kepala staf tentara pemberontak, Camilo Cienfuegos.

26 Oktober

Pengumuman terbentuknya milisi revolusioner nasional, yang mengiringi ribuan buruh dan petani dalam perjuangan menentang kontra revolusi.

28 Oktober

Pesawat terbang yang ditumpangi Camilio Cienfuegos jatuh dalam perjalanan kembali ke Havana; Cienfuegos tewas.

26 November

Guevara ditunjuk sebagai presiden Bank nasional, yang bertanggung jawab atas finansial Kuba.

1960

4 Maret

La Coubre, sebuah kapal perancis yang membawa persenjataan dari Belgia, meledak secara misterius di pelabuhan Havana, menewaskan 81 orang; dalam rapat massa keesokan harinya Fidel Castro menyerukan semboyan Revolusi Kuba yang terkenal itu “Patria O Muerte!” (Tanah Air atau Mati).

17 Maret

Presiden Eisenhower memerintahkan CIA untuk mulai mempersiapkan tentara pengasingan Kuba untuk menyerbu Kuba.

8 Mei

Kuba dan Uni Soviet menetapkan hubungan diplomatik.

29 Juni –1 Juli

Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan kilang-kilang minyak Texaco, Esso, dan Shell mengikuti penolakan perusahaan-perusahaan tersebut terhadap kilang minyak yang dibeli oleh Kuba dari Uni Soviet.

6 Juli

Eisenhower memerintahkan mengurangi kira-kira 700.000 ton gula yang telah disepakati hendak dibeli AS dari Kuba.

9 Juli

Uni Soviet mengumumkan hendak membeli semua gula yang batal dibeli oleh AS.

6 Agustus

Sebagai jawaban atas agresi ekonomi yang dilancarkan AS terhadap Kuba, pemerintahan revolusioner mendekritkan nasionalisasi perusahaan-perusahaan besar AS di Kuba.

28 September

Fidel Castro mengumumkan tujuan pembentukan komite-komite pertahanan revolusi (CDRs) sebagai organ kewaspadaan rakyat dan mobilisasi rakyat menghadapi aktivitas kontra revolusi.

13 Oktober

Pemerintahan revolusioner menasionalisasikan bank-bank swasta asing dan dalam negeri, demikian pula 382 perusahaan industri raksasa dalam negeri.

14 Oktober

Undang-Undang Reformasi Perkotaan diterima, menasionalisasikan perumahan dan gedung-gedung; rakyat Kuba dijamin haknya untuk mendiaminya.

19 Oktober

Pemerintahan Amerika Serikat mendekritkan embargo sebagian produk terhadap perdagangan dengan Kuba.

21 Oktober

Penyatuan gerakan pemuda revolusioner ke dalam Perhimpunan Pemberontak Muda. Guevara melakukan perjalanan ke Uni Sovyet, Republik Demokrasi Jerman, Cekoslowakia. Cina, dan Korea Utara.

24 Oktober

Pemerintahan Revolusioner menasionalisasikan perusahaan-perusahaan Amerika Serikat yang ada di Kuba.

1961

3 Januari

Washington memutuskan hubungan diplomatik dengan Kuba.

6 Januari

Guevara mengumumkan kepada rakyat Kuba mengenai persetujuan ekonomi yang ditandatangani dengan Uni Soviet dan negara-negara lain.

17 Januari

Pemerintah Amerika Serikat melarang warga AS untuk melakukan perjalanan ke Kuba.

23 Februari

Kementerian Industri didirikan dengan Guevara sebagai ketuanya.

31 Maret

Presiden Kennedy menghapuskan quota gula Kuba.

15 April

Sebagai bagian awal dari invasi terencana oleh tentara bayaran yang diorganisir Amerika, sejumlah pesawat terbang menyerang Santiago de Cuba dan Havana, menewaskan 70 orang dan melukai 53 orang.

16 April

Pada arak-arakan massal untuk memberi penghormatan terakhir kepada korban serangan sebelumnya, Fidel Castro memprokamasikan karakter sosialis dari revolusi Kuba; Kuba dalam keadaan siaga menghadapi serangan berikutnya.

17 April

1.500 tentara bayaran yang diorganisasi oleh Washington menyerbu Kuba dari teluk Babi; kaum milisi revolusioner dengan serta merta memberikan perlawanan terhadap kaum kontra revolusioner tersebut; guevara dikirim untuk memimpin pasukan dipropinsi Pinar del rio.

19 April

Kelompok tentara bayaran terakhir menyerah di Playa Giron (Giron beach).

8 Agustus

Guevara menyampaikan pidato pada konperensi sosial dan ekonomi dari organisasi Negara-negara amerika (OAS) di Punta del Este , Uruguay; dia bertindak sebagai ketua delegasi Kuba.

22 Desember

Kuba menyelesaikan kampanye pemberantasan buta huruf.

1962

31 Januari

Organisasi Negara-negara Amerika (OAS) memutuskan keanggotaan Kuba.

3 Februari

Presiden Kennedy memerintahkan embargo total perdagangan AS dengan Kuba.

4 Februari

Kuba mengeluarkan deklarasi Havana kedua sebagai jawaban kepada OAS, yang menegaskan dukungan Kuba kepada perjuangan revolusioner di seluruh Amerika.

8 Maret

Dibentuk dewan nasional dari persatuan organisasi-organisasi revolusioner, menandai langkah maju dalam pengorganisasian partai revolusioner baru yang berdasarkan pernyataan dari gerakan 26 Juli, Partai Sosialis Rakyat, dan dewan Revolusioner; Guevara merupakan seorang anggota Dewan Nasional.

27 Agustus-7 September

Guevara melakukan kunjungan kedua ke Uni Soviet.

22 Oktober

Presiden Kennedy membuat gara-gara “Krisis peluru kendali Kuba”; Washington melakukan blokade laut dan mengancam Uni Soviet dengan perang nuklir; Kuba menjawabnya dengan melakukan mobilisasi rakyat demi pertahanan terhadap agresi Amerika Serikat; Guevara ditunjuk memimpin di Propinsi Pinal del Rio dalam menghadapi invasi AS itu.

28 Oktober

Pemimpin Soviet Kruschev setuju memindahkan peluru kendali Soviet asalkan AS berjanji untuk tidak melakukan invasi terhadap Kuba.

1963

1963

Partai Persatuan Sosialis Revolusi (PURS) dibentuk melalui reorganisasi ORI; Guevara merupakan salah satu anggota Dewan Nasionalnya.

3-17 Juli

Guevara mengunjungi Aljazair, yang baru saja merdeka dibawah pemerintahan revolusioner Ahmed bin Bella.

4 Oktober

Undang-undang reformasi agraria kedua dicanangkan, yang mengatur batas penguasaan maksimum seluas 167 Are.

1964

25 Maret

Guevara berpidato di konferensi PBB tentang perdagangan dan pembangunan di Genewa, Swiss.

4 – 19 November

Mengunjungi Uni Soviet.

9 Desember

Meninggalkan Kuba untuk perjalanan keliling dunia selama tiga bulan.

14 Desember

Berpidato di sidang umum PBB di New York.

17 Desember

Meninggalkan New York menuju Afrika, dimana ia mengunjungi Aljazair, Mali, Congo(Brazzaville), Guinea, Ghana, Dahomey, Tanzania, dan Mesir.

1965

24 Februari

Menghadiri seminar ekonomi organisasi Solidaritas Afro – Asia kedua di Aljazair.

14 Maret

Kembali ke Kuba; segera setelah itu Guevara tidak pernah kelihatan.

1 April

Fidel Castro menerima surat perpisahan dari Guevara meninggalkan Kuba untuk menjalankan misi internasionalis.

1 Oktober

Partai Komunis Kuba secara resmi terbentuk.

3 Oktober

Selama rapat terbuka untuk mengumumkan Komite Sentral Partai Komunis Kuba, Fidel Castro membacakan surat Guevara.

Desember

Secara rahasia, Guevara kembali ke Kuba dari Congo, dimana ia telah mendukung kekuatan Revolusioner.

1966

3-14 Januari

Konferensi Solidaritas rakyat Tiga Benua Asia, Afrika, Amerika Latin diselenggarakan di Havana.

Juli

Guevara untuk pertama kali bertemu dengan detasement internasionalis Kuba untuk misi ke Bolivia; pertemuan diselenggarakan di propinsi Pinal de Rio.

4 November

Sampai di Bolivia dengan nama samaran.

7 November

Sampai ditempat dimana gerilya Bolivia menetapkan kemahnya; kontingen gerilya, termasuk tujuh belas dari Kuba, mencapai kekuatan puncaknya dalam banyak pertempuran.

1967

23 Maret

Aksi militer gerilya pertama dilakukan; para pejuang dengan sukses menyergap satuan tentara Bolivia.

16 April

Publikasi pesan Guevara ke tiga benua, seruan untuk “dua, tiga, banyak Vietnam” (maksudnya pesan bagi bangsa di dunia ke tiga untuk melakukan perjuangan revolusioner melawan imperialisme seperti yang dilakukan oleh rakyat Vietnam, red )

31 Juli–10 Agustus

Organisasi Solidaritas Amerika Latin (OLAS) menyelenggarakan konferensi di Havana; Konferensi mendukung gerakan gerilya diseluruh Amerika Latin; Guevara dipilih sebagai ketua kehormatan.

Mei–Oktober

Detasemen gerilya di Bolivia menjadi semakin terisolasi; semakin banyak menderita pukulan dari musuh; ribuan tentara Bolivia bersama penasehat-penasehat AS-nya semakin rapat mengepung.

8 Oktober

Tujuh belas gerilyawan yang tersisa disergap oleh tentara Bolivia; Guevara menderita luka serius dan ditangkap.

9 Oktober

Guevara dibunuh setelah penangkapnya melakukan konsultasi dengan pemerintahan Bolivia dan Washington.

15 Oktober

Fidel Castro membenarkan kematian Guevara dan menyatakan tiga hari berkabung di seluruh Kuba; 8 Oktober ditetapkan sebagai hari kepahlawanan Gerilya.

18 Oktober

Fidel Castro menyampaikan pidato peringatan untuk Guevara di Plaza revolusi Havana yang dihadiri oleh ratusan ribu massa.

Sumber: Indomarxis

Ahmadinejad: Dominasi Amerika Segera Berakhir


Presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad mengatakan, dominasi Amerika Serikat akan segera selesai. Oleh karena itu, seharusnya AS segera mengakhiri aksi militernya di berbagai negara.Ahmadinejad yang hadir di AS untuk mengikuti Sidang Umum PBB juga berkomentar, aksi teror yang berkembang luas di Afghanistan dan Irak, merupakan buah dari ulahnya sendiri."Kerajaan Amerika di seluruh dunia sudah mendekati ujung jalan. Dan AS harus membatasi intervensinya militernya di luar kewenanangannya," kata Ahmadinejad seperti dikutip Associated Press, Rabu (24/9/2008).Menurutnya, AS mengawali perang di Irak dan Afghanistan untuk menggeretak program nuklir Irak. Dan saat ini usaha yang sama akan dilakukan terhadap Iran.Menanggapi program nuklir Iran, Ahmadinejad berkomentar akan terus berusaha berkompromi dengan PBB jika putaran baru perundingan nuklir menemui jalan buntu. Ahmadinejad juga menadaskan, tak ada yang perlu dikhawatirkan dengan program nuklirnya karena dikembangkan untuk tujuan damai. Ini menjawab kekhawatiran AS dan sekutunya, jika program nulir Iran diarahkan untuk membuat senjata pemusnah.Saat ini PBB sudah memberikan sangsi ketiga kepada Iran karena menolak penghentian pengayaan uranium. AS dan sekutunya mendesak PBB agar memberikan sangsi keempat. Namun sangsi tersebut mendapat tentangan dari Rusia."Beberapa kekuatan dunia terus mencoba menghalangi kami untuk mengembangkan nuklir secara damai," katanya.Ahmadinejad juga mengkritik kehadiran AS dan Nato di Afghanistan yang hanya menyuburkan teror dan memicu produksi obat terlarang. Dia memprediksi, perang akan segera usia dan sekutu segera dikalahkan. "Berdasarkan sejarah, setiap negara yang mengintervensi Afghanistan akan pulang dengan membawa kekalahan," katanya.Pernyataan Ahmadinejad dilontarkan hanya beberapa jam setelah presiden George W Bush berpidato mengenai program pengembangan nuklir Iran dan Korea Utara. Bush mengatakan, beberapa negara, seperti Syria dan Iran akan melanjutkan usahanya untuk mensponsori aksi teror. (okezone/www.suara-islam.com)

Hakekat Kemerdekaan

Hasil diskusi Lingkar Muda Indonesia: Masyarakat diminta bisa secara kritis memaknai arti kemerdekaan dan tidak menerima begitu saja atau menganggap gampang kemerdekaan, yang sekedar diartikan sebagai pembacaan teks proklamasi Soekarno Hatta pada tgl 17 Agustus 45. [Kompas, 13 Agustus 2008]
Namanya merdeka itu ya harus terbebas dari penjajahan sebagaimana bunyi mukaddimah UUD 1945, bahwa penjajahan di atas dunia harus dihapuskan....tapi faktanya pemerintah masih bersahabat dengan negara penjajah yang masih riil menjajah seperti AS yang menjajah secara fisik di Irak dan Afghanistan. Bahkan beberapa kali kebelet membuka hubungan persahabatan dengan Israel yang menjajah Palestina.
Jadi pemerintah sebenarnya mengkhianati konstitusinya sendiri, namun ini terus berlanjut karena bangsa kita yang mayoritas muslim ini nggak faham apa makna penjajah, yakni eksploitasi dari negara yang menang (neo imperalisme) kepada negara yang kalah, baik secara fisik, militer, ekonomi, politik, budaya dan pemikiran. Kecuali fisik, Indonesia boleh dikata masih terjajah. Kenapa ini terjadi?
Karena umat belum paham betul makna penjajahan diatas sekaligus makna kemerdekaan. Selain itu adanya agen-agen penjajahan yang bercokol di pemerintahan dan lembaga-lembaga negara lainnya bahkan di kalangan LSM yang terkenal dengan istilah komprador.
Untuk bisa melepaskan diri umat harus mewirid ayat 141 QS An Nisa; "Sekali-kali Allah tidak akan memberikan jalan bagi orang-orang kafir untuk menguasai orang-orang mukmin" dan berjuang untuk merealisasikan wiridannya tadi dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan membangun negara kita dengan petunjuk-petunjuk Allah Swt yang tertuang dalam Al Quran dan Assunnah. Wallahu A'lam. MAK

Pembahasan RUU Pornorgafi Terus Berjalan


Pembahasan Rancangan Undang-Undang Pornografi di Gedung DPR/MPR, Jakarta, hingga Selasa (23/9), terus berjalan. Pembahasan yang berlangsung tertutup bertujuan mengelompokkan sejumlah masukan dari berbagai pihak.RUU Pornografi ini telah menuai pro kontra masyarakat. Akibatnya pembahasan RUU ini memakan waktu cukup lama, yakni lebih dari 10 tahun. Terlepas dari kontroversi pada awal pembahasannya, RUU ini mengakomodir sejumlah pengecualian. Pada Pasal 14, misalnya. Hal-hal yang menyangkut seni budaya, adat istiadat, dan ritual nasional masih dimungkinkan dengan adanya penggunaan materi seksualitas. Kendati demikian, polemik tetap tak berhenti, termasuk di antara politisi.Latifah Iskandar, anggota Panitia Khusus (Pansus) RUU Pornografi dari Fraksi Partai Amanat Nasional, misalnya, mengakui ada beberapa pasal dalam RUU ini yang multitafsir. "Tapi kita tak bisa mundur," tegas Latifah kepada Bayu Sutiyono dalam dialog Liputan 6 Pagi SCTV, Selasa (23/9).Kendati demikian, Latifah yakin bahwa RUU ini tetap dibutuhkan. Sebab, jelasnya, aturan pornografi yang termaktub dalam UU Pers, UU Penyiaran, dan UU Perlindungan Anak belum bisa mengakomodir perlindungan terhadap praktik pornografi. "Dan saya yakin pasal-pasal kontroversial itu akan bisa kita perbarui," pungkas Latifah.(ADO).Sebelumnya sehari menjelang rencana pengesahan Rancangan Undang-undang Pornografi oleh DPR, gelombang unjuk rasa penolakan berlangsung di sejumlah daerah. Di Manado, Sulawesi Utara, misalnya. Sejumlah anggota Ikatan Artis Sulawesi Utara mendatangi Kantor DPRD setempat. Ironisnya sebagai bentuk protes terhadap RUU Pornografi, pengunjuk rasa memamerkan tarian erotis.Sementara itu Forum Umat Islam meminta agar dilakukan format ulang terhadap RUU-Pornografi sehingga yang disahkan UU Anti Pornografi dan Pornoaksi yang betul-betul efektif dalam mencegah dan memberantas pornografi maupun pornoaksi sehingga terjaga kesucian dan kesehatan moral masyarakat. FUI juga meminta agar substansi UU Anti Pornografi dan Pornoaksi dalam poin 1 tersebut merujuk kepada ketentuan syariat Islam yang merupakan peraturan Allah SWT, Pencipta Manusia, yang aturannya memang bersifat universal untuk seluruh umat manusia (rahmatan lil alamin) di manapun berada dan sampai kapanpun selama mereka adalah makhluk Allah SWT. FUI juga meminta agar ditetapkan kekecualian di dalam UU Anti Pornografi dan Pornoaksi diberlakukan kepada kelompok masyarakat tertentu sesuai dengan peraturan ritual dari agama dan kepercayaannya itu.[sctv/pd/www.suara-islam.com]